Pemain yang Saat ini Cuman Jadi Lapisan di Timnya

shares

Brownis - Pemain yang Saat ini Cuman Jadi Lapisan di Timnya, Tidak dapat dipungkuri jika meniti karier untuk tim-tim kelas atas Eropa sebagai mimpi untuk beberapa pesepak bola. Beraksi di benua Biru bak dua segi mata uang. Di satu segi, pemain akan raih ketenaran dan keberhasilan besar jika sanggup berkompetisi di tingkat paling atas. Di lain sisi, perform pemain itu bisa jadi menurun mencolok bila tidak berhasil berkompetisi di timnya.

Pemain yang Saat ini Cuman Jadi Lapisan di Timnya

Menebak seperti apakah profesi setiap pemain yang merumput di Eropa, bisa jadi transisinya semacam itu. Setiap club akan memercayakan pemain yang tampil bagus dan stabil. Ini akan membuat pemain lain cuman dengan status lapisan dan seringkali ada di kursi cadangan. Sama seperti yang dirasakan oleh 5 pemain ini. Siapa mereka? Berikut penjelasannya.

Pemain yang Saat ini Cuman Jadi Lapisan di Timnya

1. Benjamin Mendy

Seiring waktu berjalan, keadaan Benjamin Mendy di Manchester City semakin sulit. Dia sudah mengenakan seragam The Cityzens sepanjang 4 musim AGEN SLOT TERBAIK paling akhir, tetapi Mendy tidak berhasil memperlihatkan performanya yang stabil. Seringkali membuat blunder, Pep Guardiola sering meletakkannya di kursi cadangan.

Juru strategi asal Spanyol itu lebih sukai tempatkan pemain lain di pos bek kiri, seperti Joao Cancelo atau Oleksandr Zinchenko. Hal tersebut menyebabkan peluang Mendy untuk bermain semakin terbatas. Pada musim lalu, dia cuman mencatat 20 performa saja di semua persaingan.


2. Tammy Abraham

Tammy Abraham sukses mengambil perhatian saat masih dilatih oleh Frank Lampard. Dia selalu dipercayai untuk isi ujung tombak Chelsea dan singkirkan pemain lain, jenis Olivier Giroud dan Michy Batshuayi.

Pada musim 2020/2021, sebenarnya Abraham masih tetap tampil di beberapa laga. Namun, saat bangku kepelatihan berpindah ke tangan Thomas Tuhel, Abraham kurang mendapatkan keyakinan. Itu kenapa perform pemain Inggris ini malah turun searah dengan kesempatannya untuk tampil yang semakin menjadi kecil. Dari 32 pertandingan, Abraham cuman cetak 12 gol dan 2 assist.


3. Alessio Romagnoli

Dengan status sebagai kapten team tidak jamin Alessio Romagnoli akan dihandalkan selama waktu. Dia sebagai sandaran khusus Rossoneri dalam beberapa musim paling akhir, tetapi semua saat itu juga berbeda. Romagnoli tidak berhasil menyajikan performa kompak dan stabil di jantung pertahanan Milan.

Status Romagnoli semakin terpinggirkan oleh kehadiran bek baru, Fikayo Tomori, yang sukses tampil cemerlang. Tidak salah Romagnoli hanya membuat 30 performa di semua gelaran musim kemarin. Namanya diberitakan masuk ke daftar jual Rossoneri yang mempunyai potensi dilepaskan ke club lain panas musim ini.


4. Kepa Arrizabalaga

Kepa Arrizabalaga tidak berhasil menunjukkan kehebatannya sepanjang mengenakan seragam Chelsea. Sepanjang 2 musim pertama kalinya, Kepa merupakan penjaga gawang khusus The Blues. Tetapi, perjalanannya saat menjejaki profesi di Inggris seringkali diwarnai blunder dan kekeliruan yang bikin rugi untuk Chelsea.

Pada akhirnya musim kemarin Kepa pada akhirnya terdepak dari penjaga gawang nomor satu Chelsea. Kehadiran Edouard Mendy ke Stamford Bridge membuat profesi Kepa semakin di ujung sundul. Penjaga gawang Spanyol itu jadi penghangat kursi cadangan Chelsea sekarang ini dengan mencatat 14 performa musim kemarin.


5. Marcelo

Antara pemain Real Madrid sekarang ini, Marcelo dapat disebut sebagai nama paling senior. Dia sudah bela Los Blancos semenjak tahun 2007 lalu dan sukses berlimpah piala. Tidak itu saja, pemain yang telah berumur 33 tahun itu demikian dipercayai isi pos bek kiri Madrid sepanjang satu dekade lebih.

Tetapi, factor umur tidak dapat berbohong. Di dalam 2 musim paling akhir, performa Marcelo condong turun dan inkonsisten. Ditambah lagi dengan kehadiran SLOT ONLINE TERPERCAYA Ferland Mendy yang membuat Marcelo hanya dengan status lapisan sekarang ini. Dia bahkan juga cuman kantongi 19 performa bersama Madrid musim kemarin.

Related Posts

0 komentar:

Posting Komentar